Renungan Sebuah Kisah Mawar Untuk Ibu

Renungan Sebuah Kisah Mawar Untuk Ibu, bahpong kali ni membuat sebuah renungan dari kisah “Mawar Untuk Ibu” yang cukup populer untuk sekedar mengingatkan kita kepada ibu kita terutama yang tidak berada di dekat ibu (istilahnya merantau). Pasti sudah pernah baca kan kisah  “Mawar Untuk Ibu”?? sungguh TERLALU kalau belum pernah baca, bagi yang belum baca tenang saja, bahpong copasin juga ceritanya, bagi yang sudah silahkan baca lagi gak papa, sekalian belajar membaca bagi yang belum lancar membaca.hehehehehehe.
Ni copasan  dari kisah “Mawar Untuk Ibu“, 
Renungan Sebuah Kisah Mawar Untuk Ibu
Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil, Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu.”
Pria itu tersenyum dan berkata, “Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau.” Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.
Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, “Ya tentu saja. Maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya?”
Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, dimana lalu gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.
Melihat hal ini, hati pria itu menjadi trenyuh dan teringat sesuatu. Bergegas, ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.
OK, sudah baca kan?? berapa tisu yang basah??? hehehehe. sesuai judul Renungan Sebuah Kisah Mawar Untuk Ibu, bahpong merenungkan kisah ini, hasil dari renungan bahpong:
  • kita terkadang sering melupakan kalau kita mempunyai seorang ibu, karena pekerjaan di kantor, tugas kuliah yang menumpuk
  • kita terkadang lupa untuk meminta doa dari seorang ibu, ingatlah doa inu sangat manjur para pembaca, alangkah lebih baikknya walau hanya untuk sekedar mau ujian, mau presentasi proyek, kita menyempatkan mentelepon ibu kita, bahpong yakin ibu kita senang menerima telepon kita dan langsing mendoakan kita
  • dan terakhir dari renungan bahpong, kita sering menyadari semuanya setelah ibu kita tak ada di samping kita, dan sering menyesali setelah beliau pergi.
Renungkanlah sahabat-sahabat bahpong, sekian tulisan bahpong tenteng Renungan Sebuah Kisah Mawar Untuk Ibu.

Tinggalkan komentar