Semoga Aku Lelah untuk Menunggumu sebuah judul yang sudah banyak beredar di internet, bahpong mencoba menulis ulang apa yang diceritakan oleh sahabat bahpong berinisal “BW Sk”. Judul ini mungkin cocok buat sahabat bahpong yang dilema dengan kehidupan asmaranya, posisi dia saat ini adalah mempunyai seorang pacar yang cinta kepada sahabat bahpong ini, tapi di dalam hatinya dia masih menunggu pujaan hati, agar sang pujaan hati memberi kesempatan untuk mendampinginya, selamanya. Disisi lain dia tidak ingin menyakiti pacar yang mencintainya, dan berharap cinta tulus pacarnya sekarang bisa menghilangkan penantian kepada sang pujaan hati yang masih ada di hatinya. Mungkin cerita ini terlalu alay ataupun ababil, namun seorang dewasa pasti ada yang pernah mengalaminya dan berharap “Semoga Aku Lelah untuk Menunggumu” melihat dari kenyataan penantian nya mungkin sia-sia, dan sekarang ada yang mencintaimu.
![]() |
Semoga Aku Lelah untuk Menunggumu |
Sebuah kata-kata untuk sang pujaan hatinya di tulis oleh sahabat bahpong “BW Sk”,
Semoga Aku Lelah untuk Menunggumu
Waktu yang pernah berlalu
Dari sebuah pesan FB aku mengenalmu
Jalan Malioboro bersama hujan menjadi saksi bahwa aku mulai menyimpan rasa padamu
Sekarang aku berpikir doa perempuan penjual mawar waktu itu menjadi nyata
Di bukit bintang aku merasa membuang beban hatiku ke bentangan kota Yogyakarta tetap Istimewa
Dan Alkid tempat terakhir aku mendengar suara merdumu
Tapi waktu terus berjalan dan roda terus berputar
Seseorang datang padaku membawa kedamaian serta menanam bunga di hatiku dengan kebaikan hatinya
Seseorang yang ada di belakangku untuk mendorongku
Seseorang yang susah untuk untuk mengabaikannya
dan aku berharap seseorang itu mampu membuatku lelah untuk menunggumu
Terkadang aku merenung,
Apa ini balasan untuk orang yang mencintaiku dengan tulus???
Tapi hati siapa yang bisa tau,
Dan harapanku sekarang Semoga Aku Lelah untuk Menunggumu
Benar-benar Lelah untuk Menunggumu
namun, sekarang aku belum merasa lelah
namun, sekarang aku belum merasa lelah
Sahabat bahpong ini bukan seorang pujangga, tapi dipaksa menulis ketika hatinya sedang galau, jadi lah tulisan galau, alay bin ababil, harap maklum pembaca. Mungkin ada pembaca yang mempunyai dilema yang sama dengan sahabat bahpong ini??? Dari bahpong cuma kasih pesan mencoba untuk relaitis saja, yang di depan mata jelas jelas milik kita kenapa masih berharap milik orang lain, tapi mungkin ada yang punya pandangan rumput tetangga lebih asyik???
Silahkan komen or kirim saran anda untuk sahabat bahpong ini ke bahpong@gmail.com, saran anda sangat berarti untuk sahabat bahpong yang sedang galau.